kudoyle. Powered by Blogger.
RSS

Si Kecil yang Perhatian

Dreams feel real while we're in them. It's only when we wake up that we realize something was actually strange. - Cobb -

Menurut studi-studi yang sudah dilakukan oleh para peneliti dunia, ditemukan bahwa setiap manusia di dunia pasti pernah bermimpi. dan berdasar sampel penelitian juga ditemukan bahwa delapan dari 10 manusia kalo tidur pasti matanya merem, sedangkan 2 dari sepuluh tadi matanya agak mengo dikit.  

Ada sebuah mitos yang mengatakan....
Ketika seseorang tidak ingat akan mimpinya sendiri maka bisa disimpulkan ada sesuatu yang tidak beres dengan orang tersebut.

Padahal faktanya hal tersebut kurang tepat. Semua orang pasti pernah bermimpi, ada orang yang ingat akan mimpinya dan ada yang tidak ingat. Mimpi dapat terjadi pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu dimana kondisi mata bergerak-gerak cepat. Pada fase ini, seseorang mungkin ingat mimpinya. Sementara itu, pada fase tidur Non REM (kondisi mata tenang), seseorang tidak ingat atau tidak bisa cerita mimpinya. Ada orang yang sering bermimpi dan juga yang tidak. Orang yang berpenyakit jiwa, semisal sadistik, sering tidak mengalami mimpi.
(Ini kabeh sebenernya kopas tapi lupa ngopas darimana mbuh cuma sebagai prolog saja)

Dulu...
Sekitar akhir tahun 2007 an pas ane masih ngontrak di daerah timoho yogyeskarta pernah mengalami kejadian yang saya sendiri bingung harus menyebutnya apa. Seru, menakutkan, lucu atau apa ya mbuh.

Saya... adalah tipe cowok kekar yang kalo tidur hampir pasti tindien. Tau tindien? Biasanya profesor-profesor atau para lulusan sarjana menyebutnya sleep paralysis tapi ane taunya tindien karena enak aja didengar apalagi kalo tindien gadis. Oke yang tadi kena sensor bukan itu ya,.. tindien kalo orang jawa itu menyebutnya bagi orang yang tidur dan ditindihi jin setan dan sejenisnya. Yang udah praktek langsung pasti paham ga usah dijelasin soalnya ane bukan anak psikologi bukan bidangnya mau njelasin.

Denger-denger tindien merupakan tahap awal sebelum memasuki level berikutnya yaitu lucid dream yang mirip di film inception. entah bener apa tidak ini, pokmen mimpi di dalam mimpi yang ternyata masih juga di dalam mimpi, jadinya masuk dalam tiga level mimpi. tapi bukan ini yang mau saya kisahkan soalnya mengingatkan kuliah sampe berlevel-level semester.

Setiap malam adalah horor. meskipun profesor-profesor sudah mengatakan bahwa tindien adalah sleep paralysis dan sleep paralysis hanyalah bumbu-bumbu mimpi yang ga ada kaitannya dengan makhluk klenik tapi tetep saja membuat jantung deg-degan dan keringat dingin. ibarat dosen baik hati mistit ul muntit yang sering menyuruh pulang mahasiswanya di kelas, tindien adalah kloningan identik dosen tersebut yang selalu ngintil dari kampus menuju kontrakan. dan malam hari adalah waktu yang tepat bagi batman untuk keluar ke jalanan untuk membasmi kejahatan di goth... malah nyasar ini.

Jadi malam hari di kontrakan adalah waktu yang tepat untuk mengajak satu batalion temen kuliah untuk main dan begadang sampe pagi. karena apa? karena tidur di kontrakan malem-malem apalagi pas lagi sepi penghuni pasti bermimpi aneh-aneh. nah kalo mengajak satu batalion kan bisa mainin yang aneh-aneh.

dan akhirnya, satu malam itupun terjadi. di saat kondisi sepi, di malam yang sunyi, dan di saat sedang asik menatap gadis yang ditemui dalam mimpi, diapun datang. iya dirinya satu-satunya. sosok anak kecil, jongkok, dan menatap lurus ke arah tubuhku dengan tatapan kosong. ini anak ngapain.. semakin lama dia memperhatikan, terus memperhatikan tanpa henti-hentinya hingga memunculkan rasa resah gelisah dan tak karuan di pikiranku. saking horornya, aku mencoba menggerakkan anggota tubuhku. seluruh anggota tubuh tak merespon, panik pun muncul. aku berpikir keras, ada apa ini?kenapa ini? ini mimpi? ini dunia nyata? bingung campur panik masih berkecamuk di pikiranku. puncaknya, saya mencoba terbangun dari mimpi tapi ternyata tak bisa bangun. ini ga bisa bangun! masih di zona mimpi tapi otak sudah sadar, spontan mulut pun berteriak sekencang-kencangnya. dan beberapa menit kemudian saya pun terbangun dengan basah kuyupnya. agak sedikit panik dan jantung berdegup kencang, aku ambil air putih, lalu meneguknya. sepersekian detik berikutnya, aku kembali merebahkan tubuhku dan kulanjutkan tidurku... dengan lelapnya seperti tak terjadi apa-apa sebelumnya..

keesokan harinya, seperti manusia normal pada umumnya akupun sudah lupa dengan kejadian di malam sebelumnya, lupa dengan mimpi-mimpinya.  baru pada saat terjadi obrolan dengan teman sekontrakan lah kejadian tersebut teringat kembali. bukan lagi hal yang spesial ataupun menakutkan, kejadian tersebut malah menjadi sebuah guyonan diantara kita. si anak kecil yang jongkok di pojokan. kejadian tersebut merupakan kemunculan pertamanya di mimpiku, namun bukan untuk yang terakhir kalinya karena di minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya dia masih saja muncul hanya untuk sekedar jongkok di pojokan kamar. untuk apa takut? toh dia cuma jongkok dan menatap kosong tanpa melakukan kegiatan mengerikan seperti di film-film horor semacam final destination. terkadang dia jongkok di pojokan kamar, terkadang dia juga jongkok disampingku tidur. mungkin saja dia cuma mencoba membangunkanku untuk subuhan dan tidak karipan.. ini mungkin lho ya, khusnujon gapapa kan.. siapa yang tau jal? dan akhirnya tahun pun berlalu, seleksi alam terjadi, penghuni kontrakan tak lepas dari rotasi seleksi alam tersebut. kita pun akhirnya berpindah alam juga. Kontrakan dihuni oleh wajah-wajah baru, namun jejak rekam prasejarah tetap tidak bisa hilang begitu saja.

sekitar dua tahun setelah terjadi seleksi alam, saya tak sengaja terlibat obrolan dengan seorang teman yang pernah menginap di kontrakan tersebut. dan lebih tepatnya lagi, dia menginap di bekas kamarku. dengan panjang tapi tidak lebar, dia mencoba menceritakan kejadian sleep paralysisnya yang terjadi di kamar tersebut. ternyata tak beda jauh dengan yang menimpaku dulu, sosok penampakan yang muncul pun sama-sama si anak kecil yang ndodok di pojokan kamar. yah mungkin saja itu cuma kebetulan. iya cuma sebuah kebetulan yang tak disengaja.

Namun seandainya saja dia bisa diajak berdialog secara publik, mungkin saya akan mengajukan tiga pertanyaan umum yang harus dijawabnya  saat itu juga... yaitu kamu siapa? sejak kapan kamu ada di situ? dan sampai kapan kamu akan menetap di situ?

memento mori....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Thoriq Tri Prabowo said...

Josss!!! Kasih gambar/cuplikan thriller asli tambah menarik! :)

Post a Comment